“
Pergi!!” Ujar Soojin mendorong suaminya
marah.
“
Jagiya! Beri aku kesempatan untuk menjelaskannya!” Kata Minho berusaha
menenangkan istrinya yg terus mendorongnya keluar.
“
Tidak! Tidak ada lagi yg perlu di jelaskan!” Kata Soojin menangis marah sambil
menahan kontraksi di perutnya. “Kau sudah mengkhianatiku! Aku tidak akan pernah
memaafkanmu!”
“ Anny,
Soojin! Aku tidak pernah mengkhianatimu! Ada yg menjebakku!”
“ Hanya
kita berdua yg memiliki akses keluar masuk rumah! Kalau bukan kau yg memasukkan
dia ke rumah, lalu aku? Kau menuduhku yg memasukkannya ke rumah? Membiarkannya
tidur di ranjangku bersama suamiku? Pergi kau! Dan jangan pernah ganggu aku dan
bayiku lagi!”
0 0 0
“
Sooyoung-aah! Cepatlah! Nanti kau terlambat!” Teriak Min Hoo dari balik kemudi
taxinya.
Tak
lama, seorang gadis cantik sudah membuka pintu taxi dan duduk manis di samping
Min Hoo.
“ Oppa,
tidakkah kau mau menikah lagi supaya kita tak selalu terburu-buru seperti ini?”
“
Whaa??” Ujar Minho sambil terus mengemudikan taxinya.
“ Kalau
kau menikah lagi, paling tidak ada yg membantu membereskan pekerjaan rumah! Kau
bisa lebih berkonsentrasi bekerja, sementara aku bisa lebih focus pada
kuliahku!”
“ Anny!
Soojin akan menjadi satu-satunya kakak iparmu!” Ujar Minho tersenyum. Lalu dia
mengelus rambut adiknya dan berkata,” Tujuan utamaku sekarang adalah
membahagiakanmu dan juga anakku! Walaupun sekarang aku masih belum tau dimana
dia, tapi aku yakin suatu saat kami akan bersama!”
“ Ne,
Oppa! Aku yakin secepatnya kau dan anakmu pasti akan bersama!”
0 0 0
“ Samchon!!”
Ujar anak kecil itu seraya berlari ke pamannya yg baru turun.
“ Tuan
kecil, ayolaah! Kau bisa terlambat!” Ujar pengasuh itu mengatur napasnya.
“ Yaa!
Kau ini kenapa selalu melawan Nona Wang!” Ujar Siwon menggendong keponakannya.
“ Aniyo,
Samchon! Aku hanya tidak suka memakai dasi itu! Seperti anak perempuan!” Ujar
Jinho polos.
“
Benarkah?” Ujar Siwon meraih dasi di tangan Nona Wang. “Kau tau? Dulu Samchon
sangat suka memakai dasi ini! Karena semua gadis-gadis pasti akan jatuh cinta!
Kata mereka, Ahjushi sangat tampan pada saat memakainya!”
“
Benarkah?” Yakin Jinho polos.
“
Tentu!” Ujar Siwon memakaikan dasi itu ke keponakan tampannya.” Lihat? Kau
tampan sekali memakainya!”
“ Yaa!
Ayolah! Nanti kalian terlambat!” Ujar Nyonya Choi dari meja makan.
“ Halmoni,
bolehkah aku bermain PSPku nanti sepulang sekolah?”
“
Tidak! Sebelum kau menyelesaikan kursus taekwondomu hari ini!”
“
Halmoni!” Rajuk Jinho.
“
Sudahlah, cepat selesaikan sarapanmu!” Ujar Mrs. Choi. Lalu dia menatap
putranya. “ Siwon-sshi! Omma sudah mengatur semuanya! Kau sudah siap?”
“
Tentu! Omma, kau tenang saja! Aku pasti bisa menjalankan rencana ini dengan
sempurna! Kau lihat saja! Aku pasti bisa membuatnya lebih menderita daripada yg
dialami oleh Noona!”
0 0 0
“
Sooyoung-sshi! Nanti siang aku akan menjemputmu!” Ujar Minho dari balik
kemudinya.
“ Aniyo,Oppa!
Nanti aku masih akan ke perpustakaan!” Ujar Sooyoung dari luar mobil.
“
Baiklah! Kalau begitu sampai bertemu nanti malam!”
“
Sooyoung-sshi!” Panggil Tiffany sambil turun dari mobilnya ketika Sooyoung baru
memasuki gerbang kampusnya.
“
Fanny-sshi!” Ujar Sooyoung.
“ Ini
untukmu!” Ujar Tiffany menyerahkan sebuah tas kertas ke sahabat baiknya itu.
“ Apa
ini?” Kata Sooyoung melihat isi tas itu sambil terus melangkah.
“ Itu
oleh-oleh dariku dan Omma! Kami membelinya minggu lalu waktu ke Paris!
Bagaimana? Kau suka?”
“
Tentu!” Ujar Sooyoung dengan wajah berbinar. Lalu dia memeluk Tiffany. “ Mi
Young-sshi! Gomawo!”
“ Yaa!
Harus berapa kali ku bilang, jangan memanggilku dengan nama itu!” Rajuk
Tiffany. “ Tapi sudahlah!” Ujarnya membalas pelukan itu.
“
Kenapa tiba-tiba ada bau sampah di sini?” Ujar Hyomin sambil menutup hidungnya
dan melangkah menjajari Sooyoung dan Tiffany.” Jiyeon, Ahreum! Apa kau juga
menciumnya?”
“ Ne!
Fanny-sshi, sepertinya baunya berada di sekitarmu?” Ujar Jiyeon. “ Apa kau..!”
“ Aniyo!
Tiffany tidak mungkin bau seperti ini!” Tambah Ahreum memandang sinis Sooyoung.
“ Sepertinya..!”
“ Yaa!
Ada apa dengan kalian ini?” Ujar Fany mulai kesal. “Tidak bisakah kau berhenti
mengganggu kami?”
“ Yaa,
siapa yg mengganggumu? Aku hanya mengingatkanmu, supaya tidak dekat-dekat
dengan sampah! Nanti bisa-bisa kau tertular bau busuknya!” Ujar Hyomin sambil
melirik Sooyoung sinis.
“ Kau!”
“
Fany-sshi! Sudahlah!” Tahan Sooyoung tenang. “ Mereka benar! Tapi aku juga
ingin memberi tahumu, kalau lebih baik lagi jika kau juga tidak dekat-dekat
dengan otak sampah! Itu akan lebih buruk lagi!”
“ Kau!”
Belum
sempat Hyomin maju untuk menyerang Sooyoung, tiba-tiba sebuah Audi hitam melaju
dengan kencang dan membuat genangan air di dekat mereka mengenai Hyomin dan
Jiyeon.
“ Yaa!
Dimana matamu?” Maki Hyomin marah menghampiri mobil mewah itu. Tapi kemudian
dia terdiam melihat siapa yg turun dari mobil itu.
Namun
pria itu justru acuh dan terus melangkah ke arah Sooyoung dan Tiffany.
“ Kau
baik-baik saja?” Yakin Siwon menatap simpatik pada Sooyoung.
“ Nde?”
Ujar Sooyoung tak mengerti.
“ Maaf!
Aku tadi terburu-buru! Apa ada yg terluka?” Kata Siwon lembut.
“ Aku
baik-baik saja!” Ujar Sooyoung yg justru merasa aneh dengan sikap pria itu.
Lalu dia mengajak Tiffany yg ternyata juga speechless melihat pria tampan itu.
0 0 0
“ Kau
yakin tidak ingin aku antar?” Ujar Fany sebelum menutup pintu mobilnya.
“ Tentu!”
Ujar Sooyoung.
Begitu
mobil Tiffany berlalu, Sooyoung melangkah ringan keluar kampusnya. Tapi
langkahnya terhenti ketika dia melihat seorang anak kecil berjalan masuk
melewatinya dan sepertinya sedang mencari seseorang.
“ Hey,
siapa kau?” Ujar Sooyoung menghampiri anak kecil itu.
“ Aku
Jinho! Noona, apa kau tau dimana Samchonku?”
“ Samchon?”
Yakin Sooyoung seraya berjongkok di depan Jinho. “ Siapa namanya?”
“ Siwon
Samchon! Dia janji untuk menjemputku! Tapi dia terlambat! Makanya aku yg
menjemputnya!” Ujar Jinho polos dan membuat Sooyoung tertawa kecil.
“ Aku
tidak mengenalnya! Tapi kalau kau mau, aku bisa mengantarmu untuk mencarinya!
Bagaimana?”
“ Tapi
aku haus! Maukah kau membelikanku minuman terlebih dahulu?”
“
Jinho?” Yakin Siwon menghampiri.
“ Samchon!”
Ujar Jinho seraya berlari ke Siwon.
“ Apa
yg kau lakukan disini?” Yakin Siwon menggendong keponakannya.
“ Kau
tidak menjemputku! Jadi aku yg menjemputmu! Untung saja Yeppeuni Noona ini mau
menolongku!”
“
Gomawo!” Ujar Siwon tersenyum menatap Sooyoung.
“ Lain
kali belajarlah untuk menepati janji!” Ujarnya menatap Siwon datar. Lalu dia
beralih dan tersenyum lembut ke Jinho. “ Kalau begitu, aku pergi dulu!”
“
Noona! Bukankah kau mau mentraktirku minum tadi?”
“ Tadi
Noona bilang mau membelikanku minuman!”
“ Maaf,
tapi..”
“Belajarlah
untuk menepati janji!” Kata Siwon menahan senyum.
0 0 0
No comments:
Post a Comment