Social Icons

Pages

Wednesday, November 6, 2013

Unstopabble Tears



                “ Pergi!!”  Ujar Soojin mendorong suaminya marah.
                “ Jagiya! Beri aku kesempatan untuk menjelaskannya!” Kata Minho berusaha menenangkan istrinya yg terus mendorongnya keluar.
                “ Tidak! Tidak ada lagi yg perlu di jelaskan!” Kata Soojin menangis marah sambil menahan kontraksi di perutnya. “Kau sudah mengkhianatiku! Aku tidak akan pernah memaafkanmu!”
                “ Anny, Soojin! Aku tidak pernah mengkhianatimu! Ada yg menjebakku!”
                “ Hanya kita berdua yg memiliki akses keluar masuk rumah! Kalau bukan kau yg memasukkan dia ke rumah, lalu aku? Kau menuduhku yg memasukkannya ke rumah? Membiarkannya tidur di ranjangku bersama suamiku? Pergi kau! Dan jangan pernah ganggu aku dan bayiku lagi!”
0              0              0
                “ Sooyoung-aah! Cepatlah! Nanti kau terlambat!” Teriak Min Hoo dari balik kemudi taxinya.
                Tak lama, seorang gadis cantik sudah membuka pintu taxi dan duduk manis di samping Min Hoo.
                “ Oppa, tidakkah kau mau menikah lagi supaya kita tak selalu terburu-buru seperti ini?”
                “ Whaa??” Ujar Minho sambil terus mengemudikan taxinya.
                “ Kalau kau menikah lagi, paling tidak ada yg membantu membereskan pekerjaan rumah! Kau bisa lebih berkonsentrasi bekerja, sementara aku bisa lebih focus pada kuliahku!”
                “ Anny! Soojin akan menjadi satu-satunya kakak iparmu!” Ujar Minho tersenyum. Lalu dia mengelus rambut adiknya dan berkata,” Tujuan utamaku sekarang adalah membahagiakanmu dan juga anakku! Walaupun sekarang aku masih belum tau dimana dia, tapi aku yakin suatu saat kami akan bersama!”
                “ Ne, Oppa! Aku yakin secepatnya kau dan anakmu pasti akan bersama!”
0              0              0
                “ Samchon!!” Ujar anak kecil itu seraya berlari ke pamannya yg baru turun.
                “ Tuan kecil, ayolaah! Kau bisa terlambat!” Ujar pengasuh itu mengatur napasnya.
                “ Yaa! Kau ini kenapa selalu melawan Nona Wang!” Ujar Siwon menggendong keponakannya.
                “ Aniyo, Samchon! Aku hanya tidak suka memakai dasi itu! Seperti anak perempuan!” Ujar Jinho polos.
                “ Benarkah?” Ujar Siwon meraih dasi di tangan Nona Wang. “Kau tau? Dulu Samchon sangat suka memakai dasi ini! Karena semua gadis-gadis pasti akan jatuh cinta! Kata mereka, Ahjushi sangat tampan pada saat memakainya!”
                “ Benarkah?” Yakin Jinho polos.
                “ Tentu!” Ujar Siwon memakaikan dasi itu ke keponakan tampannya.” Lihat? Kau tampan sekali memakainya!”
                “ Yaa! Ayolah! Nanti kalian terlambat!” Ujar Nyonya Choi dari meja makan.
                “ Halmoni, bolehkah aku bermain PSPku nanti sepulang sekolah?”
                “ Tidak! Sebelum kau menyelesaikan kursus taekwondomu hari ini!”
                “ Halmoni!” Rajuk Jinho.
                “ Sudahlah, cepat selesaikan sarapanmu!” Ujar Mrs. Choi. Lalu dia menatap putranya. “ Siwon-sshi! Omma sudah mengatur semuanya! Kau sudah siap?”
                “ Tentu! Omma, kau tenang saja! Aku pasti bisa menjalankan rencana ini dengan sempurna! Kau lihat saja! Aku pasti bisa membuatnya lebih menderita daripada yg dialami oleh Noona!”
0              0              0
                “ Sooyoung-sshi! Nanti siang aku akan menjemputmu!” Ujar Minho dari balik kemudinya.
                “ Aniyo,Oppa! Nanti aku masih akan ke perpustakaan!” Ujar Sooyoung dari luar mobil.
                “ Baiklah! Kalau begitu sampai bertemu nanti malam!”
                “ Sooyoung-sshi!” Panggil Tiffany sambil turun dari mobilnya ketika Sooyoung baru memasuki gerbang kampusnya.
                “ Fanny-sshi!” Ujar Sooyoung.
                “ Ini untukmu!” Ujar Tiffany menyerahkan sebuah tas kertas ke sahabat baiknya itu.
                “ Apa ini?” Kata Sooyoung melihat isi tas itu sambil terus melangkah.
                “ Itu oleh-oleh dariku dan Omma! Kami membelinya minggu lalu waktu ke Paris! Bagaimana? Kau suka?”
                “ Tentu!” Ujar Sooyoung dengan wajah berbinar. Lalu dia memeluk Tiffany. “ Mi Young-sshi! Gomawo!”
                “ Yaa! Harus berapa kali ku bilang, jangan memanggilku dengan nama itu!” Rajuk Tiffany. “ Tapi sudahlah!” Ujarnya membalas pelukan itu.
                “ Kenapa tiba-tiba ada bau sampah di sini?” Ujar Hyomin sambil menutup hidungnya dan melangkah menjajari Sooyoung dan Tiffany.” Jiyeon, Ahreum! Apa kau juga menciumnya?”
                “ Ne! Fanny-sshi, sepertinya baunya berada di sekitarmu?” Ujar Jiyeon. “ Apa kau..!”
                “ Aniyo! Tiffany tidak mungkin bau seperti ini!” Tambah Ahreum memandang sinis Sooyoung. “ Sepertinya..!”
                “ Yaa! Ada apa dengan kalian ini?” Ujar Fany mulai kesal. “Tidak bisakah kau berhenti mengganggu kami?”
                “ Yaa, siapa yg mengganggumu? Aku hanya mengingatkanmu, supaya tidak dekat-dekat dengan sampah! Nanti bisa-bisa kau tertular bau busuknya!” Ujar Hyomin sambil melirik Sooyoung sinis.
                “ Kau!”
                “ Fany-sshi! Sudahlah!” Tahan Sooyoung tenang. “ Mereka benar! Tapi aku juga ingin memberi tahumu, kalau lebih baik lagi jika kau juga tidak dekat-dekat dengan otak sampah! Itu akan lebih buruk lagi!”
                “ Kau!”
                Belum sempat Hyomin maju untuk menyerang Sooyoung, tiba-tiba sebuah Audi hitam melaju dengan kencang dan membuat genangan air di dekat mereka mengenai Hyomin dan Jiyeon.
                “ Yaa! Dimana matamu?” Maki Hyomin marah menghampiri mobil mewah itu. Tapi kemudian dia terdiam melihat siapa yg turun dari mobil itu.
                Namun pria itu justru acuh dan terus melangkah ke arah Sooyoung dan Tiffany.
                “ Kau baik-baik saja?” Yakin Siwon menatap simpatik pada Sooyoung.
                “ Nde?” Ujar Sooyoung tak mengerti.
                “ Maaf! Aku tadi terburu-buru! Apa ada yg terluka?” Kata Siwon lembut.
                “ Aku baik-baik saja!” Ujar Sooyoung yg justru merasa aneh dengan sikap pria itu. Lalu dia mengajak Tiffany yg ternyata juga speechless melihat pria tampan itu.
0              0              0
                “ Kau yakin tidak ingin aku antar?” Ujar Fany sebelum menutup pintu mobilnya.
                “ Tentu!” Ujar Sooyoung.
                Begitu mobil Tiffany berlalu, Sooyoung melangkah ringan keluar kampusnya. Tapi langkahnya terhenti ketika dia melihat seorang anak kecil berjalan masuk melewatinya dan sepertinya sedang mencari seseorang.
                “ Hey, siapa kau?” Ujar Sooyoung menghampiri anak kecil itu.
                “ Aku Jinho! Noona, apa kau tau dimana Samchonku?”
                “ Samchon?” Yakin Sooyoung seraya berjongkok di depan Jinho. “ Siapa namanya?”
                “ Siwon Samchon! Dia janji untuk menjemputku! Tapi dia terlambat! Makanya aku yg menjemputnya!” Ujar Jinho polos dan membuat Sooyoung tertawa kecil.
                “ Aku tidak mengenalnya! Tapi kalau kau mau, aku bisa mengantarmu untuk mencarinya! Bagaimana?”
                “ Tapi aku haus! Maukah kau membelikanku minuman terlebih dahulu?”
                “ Jinho?” Yakin Siwon menghampiri.
                “ Samchon!” Ujar Jinho seraya berlari ke Siwon.
                “ Apa yg kau lakukan disini?” Yakin Siwon menggendong keponakannya.
                “ Kau tidak menjemputku! Jadi aku yg menjemputmu! Untung saja Yeppeuni Noona ini mau menolongku!”
                “ Gomawo!” Ujar Siwon tersenyum menatap Sooyoung.
                “ Lain kali belajarlah untuk menepati janji!” Ujarnya menatap Siwon datar. Lalu dia beralih dan tersenyum lembut ke Jinho. “ Kalau begitu, aku pergi dulu!”
                “ Noona! Bukankah kau mau mentraktirku minum tadi?”
                “ Mwo?” Yakin Siwon menatap keponakannya.
                “ Tadi Noona bilang mau membelikanku minuman!”
                “ Maaf, tapi..”
                “Belajarlah untuk menepati janji!” Kata Siwon menahan senyum.
0              0              0

No comments:

Post a Comment